Dalam menyongsong society 5.0, Universitas Abdurrab terus berkomitmen dalam penumbuhan akhlak seluruh civitas akademika. Sabtu, 23 Maret 2019, Universitas yang telah beroperasi dalam 14 tahun ini menggelar Focus Group Discussion untuk merumuskan kurikulum Penerapan Islamisasi pada Universitas Abdurrab.
Bertempat di Susiana Tabrani Convention Hall lantai 2, FGD ini melibatkan pihak Yayasan Abdurrab dan Universitas Abdurrab. Pembina Yayasan, Ibu Susiana Tabrani langsung menghadiri kegiatan tersebut dan ikut memberikan pertimbangan-pertimbangan yang dibutuhkan oleh tim FGD. Sementara itu dari pihak Universitas langsung dihadiri oleh Rektor Ibu Prof. Susi Endrini.
Sesi pertama dilaksanakan dengan pemaparan terkait Quo Vadis Universitas Abdurrab yang disampaikan oleh Ustadz Andree. Pada pemaparannya beliau mengupas tentang pertanyaan sederhana tentang tujuan akhir pengelola dan penyelenggara dalam melaksanakan aktifitas tridarma perguruan tinggi. Pertanyaan ini menurut beliau menjadi sangat penting, namun acapkali menjungkirbalikan prioritas. Saat ini tidak jarang kampus kemudian menganggap yang primer dan Eminem dianggap tambahan, sementara komplemen diperlakukan sebagai hal pokok dan unggulan.
Paparan dilanjutkan dengan konsep universitas ideal dalam perspektif Islam. Dalam proses Islamisasi kampus yang dicita-citakan oleh Universitas Abdurrab, maka perlu dijabarkan menjadi dua hal yaitu Islamisasi Ilmu Pengetahuan yang berujung pada internalisasi Islam pada kurikulum dan ekstrakurikulum yang diterapkan di lingkungan Universitas Abdurrab, dan Islamisasi atmosfer kehidupan kampus yang menginternalisasi Islam dalam kehidupan manajemen, budaya institusi dan karakter personal dari civitas akademika.
Ustadz Andree menyampaikan, bahwa dengan komitmen Universitas Abdurrab untuk menerapkan Islamisasi Sains merupakan tanggung jawab besar dan memang harus konsisten dalam menghadapi berbagai rintangan. Namun beliau sungguh optimis bahwa Universitas Abdurrab akan mampu untuk melalui berbagai rintangan tersebut. Islamisasi Sains ini akan benar-benar dapat menjadi “Icon” pembeda dengan Universitas-Universitas lain di Propinsi Riau khususnya.
Pada sesi kedua, dilakukan Focus Group Discussion untuk menyusun kurikulum terkait penerapan Islamisasi pada Universitas Abdurrab. Tim Islamisasi Sains menyelesaikan kurikulum yang merekomendasikan kurikulum dan ekstrakurikulum yang akan diterapkan. Tim Islamisasi Atmosfer Kehidupan Kampus menyelesaikan Indikator capaian nilai dan tahapan internalisasi RAB Value sebagai Institution Culture Universitas Abdurrab.
“Kita tidak kaget dengan revolusi industry 4.0, sebab kita terus dapat mengikutinya. Namun kita akan sangat kehilangan esensi pendidikan pada saat kita lupa bahwa tujuan seluruh upaya ini adalah untuk menghasilkan orang-orang baik. Oleh sebab itu RAB Value harus menjadi ciri khas bagi setiap civitas akademika, setiap orang yang datang ke Universitas Abdurrab akan merasakan atmosfer RAB value tersebut”, Ujar Ibu Susiana Tabrani di sela-sela kegiatan penyusunan kurikulum.
Hasil akhir dari Islamisasi Sains dan penerapan RAB Value ini adalah menciptakan orang baik, sebagaimana yang disampaikan oleh Al Attas dalam bukunya Islam and Secularism “The Purpose for seeking knowledge in Islam is to inculcate goodness or justice in man as man an individual self. The aim of education in Islam is therefore to produce a good man”. (Media Center)
KOMENTAR