Pekanbaru, 12 April 2019. Kini giliran Psikologi Universitas Abdurrab yang menjadi tuan rumah Rapat Kerja Wilayah 1 Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi Indonesia (Rakerwil wilayah 1 ILMPI). Acara ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari Perguruan Tinggi di wilayah 1, meliputi Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung. Para peserta tersebut sudah berada di Pekanbaru sejak tanggal 11 April, yang nantinya akan mengkuti serangkaian acara hingga 14 April mendatang.
Rakerwil ILMPI merupakan agenda rutinan tingkat nasional yang diinisiasi mahasiswa Psikologi se-Indonesia yang terbagi-bagi dalam beberapa wilayah. Kegiatan pokok rakerwil ILMPI kali ini adalah perancangan dan pembahasan rencana program kerja sekaligus pelantikan pengurus ILMPI tahun 2019/2020. Diana Kristiana, dari Prodi Psikologi Universitas Abdurrab, didaulat menjadi ketua pelaksana dalam Rakerwil wilayah 1 periode 2019/2020.
Hari ini (12/09), rombongan peserta diajak untuk mengunjungi kampus utama Universitas Abdurrab di Jalan Riau Ujung Pekanbaru, dengan agenda Seminar Nasional yang bertajuk “Do You Believe Your Common Sense?”. Dimulai sejak pukul 08.00 wib, puluhan peserta sudah memadati ruang Auditorium lantai 4 Universitas Abdurrab. Para panitia dengan sigap dan ramah terus melayani segala kebutuhan para peserta yang hadir diacara tersebut.
Sebagai pembukaan, peserta disuguhkan penampilan tari persembahan dan gurindam dua belas. Dengan Ibu Auliya Syaf. M.Psi., Psikolog menjadi moderator, sambutan disampaikan oleh Prof. Susi Endrini, S.Si., M.Sc., Ph.D., Rektor Universitas Abdurrab. Beliau menyambut baik kehadiran para peserta seminar nasional Rakerwil wilayah 1 yang sudah datang berkunjung ke Universitas Abdurrab.
“Sebagai mahasiswa, terutama bagi calon psikolog, jadilah pribadi yang kreatif, tajam, dan kritis.” Kata beliau.
Beliau memberikan banyak motivasi yang membangun kepada seluruh peserta yang hadir, agar memiliki pandangan yang luas dan think out of the box. Karena pribadi seperti itu adalah generasi inovatif. Persis seperti yang pernah diungkapkan oleh Albert Einsten, seorang ilmuan perumus teori relativitas, bahwa setiap masalah tidak bisa dipecahkan dengan pola pikir yang sama ketika masalah itu diciptakan. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melatih agar seseorang dapat memiliki pikiran yang inovatif, beberapa diantaranya adalah dengan melakukan hal-hal baru yang menantang, berani keluar dari zona nyaman, berdiskusi dan berdialog dengan banyak orang, dan bisa pula belajar dari buku-buku bografi tokoh. Hal-hal inilah yang menjadi lompatan bagi mahasiswa untuk bisa menjadi mahasiswa yang berprestasi.
Acara berikutnya diisi oleh narasumber yang juga merupakan seorang dosen dari Universitas Islam Riau, Bapak H. Bahril Hidayat, M.Psi., Psikolog. Beliau adalah seorang psikolog klinis hipnoterapis yang berfokus pada psychological First Aid. Salah satu karyanya adalah buku “Aku Tahu Aku Gila”. Seminar kali ini membahas tentang bagaimana Penanganan Psikologis Korban Pasca Bencana, atau yang secara umum akrab kita dengar dengan sebutan trauma healing.
Beliau menjelaskan tentang teknis penanganan psikologis pasca bencana yang bisa dibagi-bagi dalam beberapa fase. Jika bencana benar-benar baru saja terjadi dengan kondisi lingkungan masih “waspada”, maka bantuan fisik merupakan salah satu penanganan awal yang paling tepat untuk membantu masyarakat secara psikologis, karena memang sesuai dengan kebutuhan disaat darurat. Bantuan fisik bisa berupa pendistribusian makanan, alat kesehatan, dan tenda penampungan.
“Di dalam psikologi, kita juga mengenal dengan PFA atau Psychological First Aid (PFA), yakni memberikan ruang untuk menjadi pendengar yang baik bagi para korban pasca bencana untuk dapat mengeluarkan segala rasa trauma yang dialaminya, dengan memberikan sedikit informasi dan edukasi dalam porsi kecil.” Imbuhnya kemudian. Beberapa peserta pada seminar yang antusias sejak awal acara mulai mengajukan pertanyaan, dan acara ini diwarnai dengan diskusi yang hangat.
Penampilan angklung dan foto bersama menjadi penutup. Selanjutnya, para hadirin akan menjalani serangkaian seminar ilmiah ditempat yang berbeda hingga pukul 23.00 wib malam nanti. Meskipun demikian, para peserta masih tampak menikmati dan antusias dengan setiap suguhan rangkaian acara yang telah dipersiapkan panitia. (Humas)
KOMENTAR