Yayasan Abdurrab berkolaborasi dengan Universitas Abdurrab (Univrab), SMK Abdurrab dan Abdurrab Islamic School (AIS) kembali menunjukkan komitmen dalam kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. Komitmen ini dibuktikan dengan melarungkan eco enzyme ke Sungai Siak, Rabu (12/2/2025).
Pelarungan ekoenzim dari sampah organik ini merupakan kelanjutan dari pemecahan Rekor MURI “Pembuatan Eco Enzyme oleh civitas akademika serentak terbanyak” pada Oktober 2024 lalu. Kegiatan bertajuk Abdurrab Environmental Care: Clean River for Tomorrow as an Implementation of Rabbani Amanah Beradab (RAB) Values ini diawali dengan pemanen eco enzyme di Kampus Univrab, Jalan Riau Ujung Pekanbaru. Hasil panen dibawa dan dilarungkan ke Sungai Siak oleh Pembina Yayasan Abdurrab Dr. dr. Susiana Tabrani, M.Pd, Ketua Yayasan Abdurrab, dr. Ivan Tabrani. M.Kes, Rektor Universitas Abdurrab (Univrab) Prof Susi Endrini SSi MSc PhD, para wakil rektor, para dekan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera III Syauqiyatul Afnani Rangkuti, ST MT, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru Dra Hj. Masria, Direktur Pol Air Polda Riau, diwakili Kapolsek Senapelan AKP Tarmizi, Pengurus Rumah Singgah Tuan Kadi dan undangan lainnya.
Pembina Yayasan Abdurrab Dr. dr. Susiana Tabrani, M.Pd menjelaskan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap kelestraian lingkungan dalam hal ini Sungai Siak yang makin hari kondisinya semakin memprihatinkan.
"Sebagai salah stau sungai terdalam di Indonesia kami peduli terhadap keberadaan Sungai Siak ini. Apalagi semakin hari airnya semakin keruh, makanya kami punya pemikiran ingin mengembalikan sungai ini kembali bersih. Slah satu upaya nyata adalah dengan memproduksi ecoenzym ini yang kemudian kita larungkan ke Sungai Siak dengan harapan bisa membantu agar sungai ini kembali baik," ujarnya.
Menurut Susiana, aksi nyata ini butuh peran semua pihak dalam upaya menjaga dan melestarikan Sungai Siak ini. "Tugas kami di kampus melakukan riset yang hasilnya seperti yang sudah kita lakukan hari ini. Tapi ini saja tidak cukup. Yang lain juga harus ikut serta berperan. Kalau bukan kita siapa lagi yang peduli dengan lingkungan sekitar. Hari ini jadi bukti bagaimana Univrab ikut serta dalam menjaga keberadaan sungai siak ini," tambahnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Abdurrab (Univrab) Prof Susi Endrini SSi MSc PhD juga sangat menyambut baik panen ecoenzym hari ini, dari target 1000 pail ecoenzym yang diproduksi oleh Univrab, tingkat keberhasilannya mencapai 93 persen atau sekitar 9.300 liter eco enzyme.
"Kalau berhasil akan menghasilkan ecoenzym yang wangi. Sementara kalau gagal akan menjadi air comberan. Alhamdulillah tingkat keberhasilan kita mencapai 93 persen," sebutnya.
Susi Endrini yang belum lama ini dilantik sebagai dosen penelitian dalam Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Environment Programme (UNEP) PPB ini mengingatkan akan perlunya melakukan tindakan kecil yang bisa berdampak besar seperti yang dilakukan hari ini.
"Sesuatu yang kecil akan menjadi besar, Kalau bukan kita siapa lagi yang akan menyelamatkan lingkungan. Dari kecil saya di Pekanbaru sungai ini kini sudah berubah warnanya. Maka kita berharap upaya nyata ini bisa diikuti oleh yang lainnya sehingga mampu mengembalikan sungai ini kembali lebih baik," harapnya.
Akan butuh eco enzyme dalam jumlah besar dalam upaya memulihkan kembali sungai siak ini, perbandingannya menuru rektor adalah 1 liter eco enzyme bisa membersihkan sebanyak 10 liter air.
Di sisi lain kepala Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera III, Syauqiyatul Afnani Rangkuti, ST MT juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada Yayasan Abdurrab, Univrab, SMK Abdurrab, AIS atas upaya nyata penyelamatan lingkungan khususnya Sungai Siak. Ia berharap ini bisa memotivasi yang lainnya untuk melakukan hal yang sama.
Syauqiyatul yang belum lama berada di Riau mengaku sangat prihatin dengan keberadaan Sungai Siak yang menurutnya saat ini justru seperti wadah penampungan sampah dan limbah. Persoalan sampah masih menjadi PR serius bagi pemerintah kota ini karena dampaknya tidak hanya pencemaran lingkungan tapi juga persoalan banjir.
Dia berharap BWSS III bisa bersinergi dengan semua pihak dalam upaya menjaga ekosistem terutama sungai siak ini agar bisa lebih baik lagi dari sekarang, semua pihak juga diminta berkonstribusi dalam menjaga keberadaan sungai siak.
Apresiasi yang sama juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru, Dra Hj. Masria, menurut dia apa yang sudah dilakukan oleh Univrab ini bisa jadi salah satu upaya menyelesaikan persoalan Sungai Siak ini.
"Semoga ini bisa memberikan dampak yang baik bagi keberadaan Sungai Siak. Memang tidak bisa sendiri-sendiri, semua pihak harus turun tangan menyelesaikan persoalan ini, apa yang sudah dimulai oleh Univrab harus jadi contoh bagi yang lainnya," ujarnya.
KOMENTAR