Fakultas Kedokteran Universitas Abdurrab melaksanakan acara yudisium dan pengambilan sumpah dokter muda angkatan ke-XXXVIII. Acara ini dilaksanakan di gedung Susiana Tabrani Convention Hall (STCH) pada Selasa (22/08). Acara yudisium dan pengambilan sumpah dokter ini dihadiri oleh Pembina Yayasan, Ketua yayasan, Rektor Universitas Abdurrab beserta jajarannya, Dekan Fakultas Kedokteran beserta jajarannya, dosen Fakultas Kedokteran, Dokter Muda yang diyudisium beseta orang tuanya.
Dalam sambutannya Ibu kaprodi dr. Nurmaliza Hasan, M.Biomed menyampaikan bahwa peserta yang diyudisium adalah mahasiswa yang memulai pendidikan pada tahun ajaran 2018/2019 sejumlah 1 orang dan tahun ajaran 2019/2020 berjumlah 49 orang. Seluruh peserta yudisium adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikannya di program studi pendidikan dokter dengan menyelesaikan total 23 modul. Pada yudisium kali ini, nilai IPK tertinggi diraih oleh mahasiswa atas nama Nidya Triana Putri dengan IPK 3.88.
Dr. dr. Syamsul Bahri Riva’i, Sp.OG yang merupakan dekan Fakultas Kedokteran menyampaikan bahwa, Setelah menyelesaikan pendidikan dokter, tahap kedua adalah menyelesaikan profesi pendidikan kedokteran. Ada lima tempat wahana pendidikan dokter kita yaitu, di dumai, duri siak dan di luar sumatera ada di Jakarta dan Semarang. Selama dua tahun, inilah wahana yang akan dilalui oleh anak-anak kita. Jadi, selama menyelesaikan profesi pendidikan dokternya. Saya berharap “dokter-dokter muda ini bisa menjadi dokter yang yang Rabbani, Amanah dan Beradab dalam menjalankan tugas nantinya”, ungkap beliau.
Rektor Univeristras Abdurrab dalam sambutannya berkata dengan rasa bahagia saya sampaikan ucapan selamat atas yudisium dan pengambilan sumpah dokter muda angkatan XXXVIII. “Ini baru 1 tahap dalam tahapan pendidikan yang harus saudara selesaikan, masih panjang perjalanan yang harus dilalui. Hal pertama dan paling penting sekali yang harus saudara ingat adalah apakah beda saudara dengan dokter muda lainnya?, bedanya saudara mempunyai nilai-nilai RAB. Rabbani, Amanah dan Beradab”, jelas Prof. Susi Endrini, S.Si., M.Sc., Ph.D. Selanjutnya, saudara juga harus bisa menjadi dokter yang Rabbani, yaitu dokter yang sekali menjaga sholat lima waktunya, memiliki adab yang berarti meletakkan sesuatu sesuai pada tepatnya, tambah beliau.
Ibu Dr.dr. Susiana Tabrani, M.Pd berkata kepada dokter muda yang diyudisium bahwa “Bersungguh-sungguhlah dalam perjuangan menyelesaikan koas nantinya, karena koas adalah perjuangan awal saudara menjadi dokter”. Mulailah dari hal-hal kecil, bekerja keras dan berdoa kepada allah, karena ridho allah sangat penting untuk kita dapatkan dalam menyelesaikan perjuangan. Selalu merendahkan diri dan memiliki adab di tempat saudara melaksanakan koas. Ingatlah Saudara nantinya tidak berjuang sendiri, tetapi saudara juga didukung oleh teman-teman satu angkatan, orang tua dan dosen yang selalu memberikan dukungan kepada saudara, kata ibu dr. Susiana Tabrani memberikan nasihat kepada dokter muda yang diyudisium.
KOMENTAR