(+62) 761 387 62    [email protected]

Metabolisme Tubuh Selama Berpuasa

Rabu, 06 Mei 2020 | Dilihat 9533 Kali

(Humas Univrab-Pekanbaru, 06/05/2020) Banyak sekali manfaat dan kebaikan untuk kesehatan tubuh kita selama menjalankan ibadah puasa ramadhan. Apapun yang diperintahkan allah pasti akan mengandung kebaikan, dan apapunyang dilarang Allah pasti akan mengadung kemudhoratan. Seperti firman allah yang mengatakan puasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya, kata Prof. Susi Endiri, S.Si. M.Sc,Ph.D memulai kultum Ramdhannya.

Prof. Susi Endrini menjelaskan untuk mengetahui tentang manfaat puasa bagi kesehatan dengan cara memahami secara fisiologis apa sebetulnya yang terjadi di dalam tubuh kita pada saat berpuasa atau disebut juga dengan metabolisme tubuh ketika berpuasa. Seperti yang kita ketahui makanan diperlukan oleh tubuh sebagi sumber energi kebutuhan dasar memproses makanan dan aktifitas fisik.Keadaan puasa yang dialami tubuh kita sebenarnya baru terjadi dalam 8 jam setelah makan terakhir.  Setelah Nutrisi terakhir diserap oleh usus kita. Jadi, kalau kita makan sahur sekitar jam 4 subuh, baru sekitar jam 12 siang kita jatuh dalam keadaan puasa. Artinya tubuh kita tidak mendapatkan energi lagi dari asupan yang terakhir. Pada saat itulah energi yang disimpan dalam hati mulai digunakan oleh tubuh kita.

Apabila cadangan energi dalam hati habis barulah tubuh memecah lemak menjadi sumber energi. Pemecahan lemak sebagai sumber energi selama puasa merupakan  salah satu manfaat puasa dari segi kesehatan. Pemecahan  lemak dalam waktu lama akan membantu menurunkan berat badan dan kadar kolesterol penderita obesitas. Penurunan berat badan juga akan meningkatkan sensitivitas insulin, penderita diabetes  dan gula darah dengan sendirinya akan terkontrol lebih baik. Tekanan darah penderita hipertensi juga akan menurun dengan menurunnya berat badan orang berpuasa, ujur Prof. Susi Endiri, S.Si. M.Sc,Ph.D yang merupakan Rektor Universitas Abdurrab.

Proses detoksifikasi juga merupakan hal penting yang terjadi selama puasa. Puasa akan mempercepat proses detoksifikasi melalui pemecahan lemak seperti diketahui bahwa lemak merupakan tempat penyimpanan beberapa zat kimia yang berbahaya. selain itu, penelitian menunujukkan produksi hormon pertumbuhan meningkat selama puasa dan hormon anti penuaan diproduksi lebih efisien selama puasa dan metabolisme basah lebih lambat pada orang yang berpuasa memberikan kesempatan untuk organ, sel-sel tubuh mengalami proses peremajaan. Hal-hal inilah diantaranya yang mendasari bahwa puasa pembatasan kalori akan memperpanjang harapan hidup seseorang, jelas Prof. Susi lebih lanjut.

“Puasa mempunyai dimensi konsekuensial yang sangat bermanfaat untuk manusia itu sendiri”, kata Prof. Susi Endiri, S.Si. M.Sc,Ph.D menutup kultum Ramdhannya.(FC)


KOMENTAR