(Humas Univrab-Pekanbaru, 10/01/2021) Prodi Sarjana Farmasi dan DIII Analisis Farmasi dan Makanan mengadakan kuliah umum yang bertajuk “Perkembangan Penemuan Vaksin Covid-19 dan Keamanannya” pada hari Sabtu (9/11/2021). Kuliah ini diikuti 450 peserta yang merupakan dosen dan mahasiswa dari berbagai program studi di Fakultas Farmasi Universitas Abdurab. Kuliah umum ini di sampaikan oleh Dr, apt. Neni Nurainy yang merupakan Project Senior Integration Manager Research and Development Division PT. Bio Farma. Apoteker Neni Nurainy juga merupakan Anggota Team Task Force RisetdanInovasi Covid-19 (TFRIC) dan Anggota Team PenegmbanganVaksin Covdi 19 – Kemenristekdikti / BRIN yang berperan langsung terhadap pengembangan dan riset vaksin Covid-19.
Kegiatan pagi ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap tahun oleh prodi DIII Anafarma dan S1 Farmasi. Kegiatan kuliah umum dengan mendatangkan pakar-pakar keilmuan farmasi. Pada kuliah umum sekarang kita membahas tentang vaksin Covid-19 yang memang sedang lagi hangat-hangatnya di masa pandemi. Pembicara yang didatangkan langsung dari bio farma. Untuk itu, mahasiswa diharapkan mengetahui tentang sejarah vaksin, proses pembuatan vaksin dan terutama vaksin covid 19 yang dibuat dalam waktu singkat yang akan ditinjau dari segi keamanannya, ungkap bu Denia yang merupakan kaprodi S1 Farrmasi.
Kuliah umum ini dihadiri oleh Wakil Rektor I Univrab bapak Dr. dr. Syamsul Bahri Riva’i, Sp.OG dan dekan Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan Univrab Ibu apt. Isna Wardaniati, M.Farm. dr. Syamsul berharap kuliah umum ini bisa memberikan pencerahan penemuan dan keamanan vaksin Covid-19 tersebut. Selanjutnya, dalam sambutannya Ibu Dekan FFIK menjelaskan tentang isu yang sedang hangat dimasyarakat saat ini. Ibu dekan berharap pemateri bisa memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat terkait vaksin tersebut.
Topik perkembangan dan keamananVaksin Covid-19 ini merupakan topik yang sedang viral di Indonesia karena merupakan bagian dari program pemerintah untuk menanggulangi pandemi Covid-19. Manfaat vaksin sendiri untuk menimbulkan kekebalan untuk mengontrol kematian, kecatatan dan komplikasi terhadap penyakit-penyakit infeksi.Vaksin merupakan salah satu dari bentuk penanganan yang dicanangkan oleh WHO ketika adanya pandemi. Dalam waktu dekat Indonesia akan melaksanakan vaksinasi Covid-19, dimana saat ini vaksin telah didistribusikan keseluruh daerah di Indonesia dengan mengikuti syarat Cara Distribusi Obat yang Baik yang telah ditetapkan oleh produsen dan BPOM.
Dalam paparannya Apoteker Neni mengatakan saat ini masyarakat banyak yang merasa takut dengan Vaksin Covid-19, hal ini disebabkan karena masyarakat merasa proses penemuan Vaksin ini cepat dalam waktu 12-18 bulan. Hal ini dikarenakan saat ini WHO telah memiliki kesiap siagaan akan datangnya pandemi. Pengembangan vaksin pada masa pandemi itu berbeda sekali dengan penemuan vaksin pada keadaan normal karena kita harus berlomba dengan kecepatan menularnya penyakit serta banyaknya kematian dan ditunjang oleh stategi teknologi platform yang cepat dan adanya relaksasi regulasi. Saat ini di dunia terdapat 166 candidat vaksin yang telah dilakukan uji praklinis, 56 diantaranya telah sampai pada uji klinis dan ada 11 vaksin yang telah sampai pada uji klinis tahap ketiga.
Proses produksi vaksin sendiri harus memenuhi persyaratan keamanan, efikasi dan kualitas. Dalam proses produksinya ada in process control baik secara fisika, kimia, dan biologi serta uji In Vitro dan In Vivo pada hewan uji sesuai dengan Good Manufacturing Practice (GMP). Dalam proses distribusi vaksin juga menggunakan sistem Rantai Dingin tervalidasi dengan monitoring suhu secara ketat guna menjaga kualitas dari vaksin tersebut. Dari segi kehalalan juga sudah mendapat sertifikat halal dan aman dari MUI dan BPOM.
Apoteker Neni berharap melalui kuliah umum ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa vaksin yang akan diberikan telah melalui proses produksi dan uji yang panjang dengan dan memenuhi persyaratan keamanan, efikasi dan kualitas guna menjamin kualitas dan keamanan vaksin tersebut. Perlu diingat kita tetap harus melaksanakan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker) karena vaksinasi perlu waktu.
Semoga kegiatan pagi dapat menambah ilmu bagi mahasiswa dan juga dapat membuka pandangan kita terkait vaksin yang aman ditinjau dari sumber dan cara pembuatan yang mengikuti cpob dan dari segi agama dilihat dari sertifikasi halal, harap bu Denia. (YFC)
KOMENTAR